KURIKULUM NEGARA SWISS
Tugas Dr. Dirgantara Wicaksono,M.Pd
Rani Dwi Maryanti (2015.82.0048)
Swiss sudah sejak lama menjadi pusat pendidikan. Sistem
pendidikan modern Swiss menjadi yang terbaik di dunia. Angka buta huruf di
Swiss adalah 0%. Pendidikan di Swiss banyak dipengaruhi oleh sejarahnya.
Pendidikan agama yang diterapkan di Swiss dipengaruhi oleh John Calvin yang
datang ke negara ini tahun 1536. Pendidikan Swiss yang mengutamakan ekspresi
individu (individual self expression) murid-muridnya dipengaruhi oleh seorang
filsuf ternama di Swiss pada abad pertengahan 18, Jean Jacques Rousseau. Johann
Pestalozzi, seorang yang merupakan pejuang pendidikan, turut memberikan
pengaruh besar bagi sistem pendidikan Swiss. Johann Pestalozzi menekankan bahwa
anak-anak sebaiknya belajar dari pengalaman mereka sendiri. Seorang psikolog
Swiss, Jean Piaget, turut berperan dalam menerapkan konsep kemampuan belajar
dan kebiasaan anak-anak dalam sistem pendidikan di Swiss.
Pemerintah Swiss
sangat mengutamakan pendidikan warganya. Jika ada enam orang warganya yang
mengajukan untuk sekolah, pemerintah Swiss akan membangun sekolah dan
menyediakan guru untuk mereka beserta fasilitas lengkap. Hal ini berlaku bagi
setiap warga negaranya, tidak peduli ras atau agama mereka. Sekolah-sekolah
negara di Swiss tidak dikenakan biaya. Setiap sekolah di masing-masing canton
(wilayah bagian negara) menggunakan bahasa resmi yang biasa digunakan warga
setempat. Siswa juga diwajibkan mempelajari bahasa negara kedua untuk
meningkatkan rasa kebangsaan mereka. Pengelolaan sektor pendidikan di Swiss
merupakan kewenangan Pemerintah daerah (Kanton). Pasal 62 Konsititusi Swiss
antara lain memberikan mandat penuh pada setiap Kanton untuk mengelola sistem
pendidikan dasar dan menengah di wilayahnya masing-masing secara mandiri,
termasuk di dalam penyusunan kurikulum, penentuan anggaran pendidikan serta
kebijakan dibidang pelaksanaan proses belajar mengajar.
Sementara pada jenjang
pendidikan tinggi, pengelolaannya dikoordinasikan bersama antara Pemerintah
Canton dan Federal. Meskipun bersifat desentralisasi, kualitas pendidikan di
Swiss pada umumnya tetap terjaga baik dan homogen antara satu canton dengan
lainnya. Swiss merupakan satu negara maju yang menjalankan wajib belajar
sembilan tahun bagi seluruh penduduknya.
A. Jenjang Pendidikan Di Swiss Dapat
Dibagi Menjadi :
1. Pendidikan Pra-sekolah/taman kanak-kanak
Pendidikan dasar
wajib 8-9 tahun/compulsary education (yang meliputi elementery school dan lower
secondary education). Pendidikan menengah tingkat atas/upper secondary
education, Pendidikan tinggi/tertiary education. Pasal 62 Konstitusi Swiss
menyebutkan bahwa setiap warga negara Swiss wajib mengikuti jenjang pendidikan
dasar 8-9 tahun. Pendidikan dasar dimulai pada saat anak berusia berusia 6 atau
7 tahun, dengan tanpa dipungut biaya. Pendidikan dasar wajib meliputi dua
bagian yaitu : elementary school yang bisa ditempuh selama 4-6 tahun,
tergantung dari sistem yang diterapkan di masing-masing kanton dan lower
secondary education, yang dapat ditempuh selama 3-4 tahun, tergantung dari
sistem yang diterapkan di masing-masing kanton. Untuk jenjang pendidikan
menengah tingkat atas/upper secondary education, setiap warga Negara Swiss
boleh menentukan pilihan untuk melanjutkan studinya, baik ke jenjang Sekolah
Menengah Atas atau Gymnasium selama 4 (empat) tahun untuk seterusnya
melanjutkan ke Perguruan Tinggi atau langsung terjun ke dunia kerja sambil
mendapatkan teori tentang pekerjaan mereka di Sekolah Kejuruan.
Semua siswa
kejuruan berstatus pegawai magang di industri yang mempunyai kontrak khusus
dengan masing – masing sekolah. Jadi, setiap siswa di Swiss yang telah selesai
menempuh pendidikan dasar 9 tahun dapat langsung terjun ke dunia
kerja. Mereka bekerja selama 3 hari dalam seminggu dan belajar di
Sekolah Kejuruan selama 2 hari dalam seminggu. Dengan demikian siswa
dapat memperoleh pemahaman langsung dari pengetahuan yang diperolehnya di
Sekolah Kejuruan. Adapun biaya pendidikan di Sekolah Kejuruan ditanggung
sebagian besar oleh pemerintah setempat (kanton), pemerintah pusat Swiss, dan
industri tempat mereka bekerja, sehingga siswa tidak dikenakan biaya apapun.
Setelah tiga atau empat tahun menempuh pendidikan di Sekolah Kejuruan, siswa
dapat melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi atau langsung terjun ke dunia
kerja. Pemerintah Federal Swiss, setiap tahun mengalokasikan dana khusus untuk
kerjasama internasional di bidang pendidikan dan penelitian. Selain itu Swiss
juga menyelenggarakan program beasiswa bagi negara-negara berkembang, untuk
jentang pendidikan tinggi. Dengan bergabungnya Swiss ke dalam wilayah Schengen,
sejak 12 Desember 2008, kesempatan bagi tenaga kerja dari kawasan Uni Eropa
maupun dari luar kawasan Uni Eropa untuk bekerja di Swiss semakin terbuka
lebar. Saat ini, Swiss semakin berkonsentrasi terhadap pengembangan riset dan
teknologi, untuk itu Swiss semakin membutuhkan tenaga kerja, baik lokal maupun
asing dengan kompetensi tinggi untuk mengembangkan bidang riset dan teknologi
di Swiss.
Mulai tahun 2009, Pemerintah Swiss akan mempermudah pemberian izin
kerja bagi mahasiswa asing yang ingin tinggal di Swiss setelah menyelesaikan
pendidikannya. Mahasiswa dari luar Uni Eropa dan dari kawasan Uni Eropa
diperbolehkan mengajukan izin tinggal dengan dasar mencari pekerjaan maupun
menempuh pendidikan lanjutan. Izin tinggal jangka pendek akan diberikan bagi lulusan
Universitas yang bekerja di bidang penelitian atau aplikasi teknologi baru.
Selain itu, Swiss juga terus berusaha untuk semakin meningkatkan
competitiveness yang telah diakui secara internasional. Dalam upaya itu,
pemerintah federal akan meningkatkan anggaran untuk bidang Pendidikan,
Penelitian dan Pembaharuan (Education, Research and Innovation/ERI) pada tahun
fiskal 2008-2011. ERI merupakan strategi yang sangat penting bagi pemerintah
federal untuk meningkatkan pembangunan sosial dan kemakmuran di Swiss.
B. Sistem Koordinasi
Swiss tidak memiliki Kementrian Pendidikan pada tingkat
federal. Staatssekretariat für Bildung und Forschung (SBF) / The State
Secretariat for Education and Research adalah Special Agency dibawah
Kementerian Dalam Negeri yang bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan
penanganan bidang pendidikan, baik ditingkat nasional maupun internasional.
Konferensi Menteri Pendidikan Tingkat Kanton dan Pertemuan antar Rektor
Universitas serta Konferensi antar Universitas merupakan forum forum pertemuan
yang selama ini dipergunakan oleh para kanton untuk saling berkoordinasi dalam
mengembangkan sistem pendidikan di wilayahnya masing-masing. Forum-forum
tersebut sekaligus juga merupakan wahana untuk berkoordinasi dengan Pemerintah
Pusat, dalam rangka menjaga agar mutu pendidikan di Swiss tetap berada dalam
standar yang sama, dengan kualitas yang tinggi dan memenuhi standard
internasional.
Swiss merupakan salah satu negara penandatangan the Bologna
Declaration tahun 1999. The Bologna Declaration adalah kesepakan harmonisasi
sistem dan kualitas pendidikan tinggi di Eropa yang ditandatangani oleh 45
negara (termasuk Swiss dan Liectenstein) dengan tujuan untuk memfasilitasi
transfer antar mahasiswa dan pencari kerja di lingkungan negara penandatangan
berkaitan dengan tingginya intensitas lalu lintas manusia di kawasan Eropa
Barat, Tengah dan Timur. The Bologna Declaration memberikan gudelines pada
masing masing negara pihak tentang penyesuaian penyesuaian yang harus dilakukan
sehingga kualitas pendidikan di semua negara anggota berada dalam level yang
sama tinggi.
C. Pengelolaan Sekolah Kejuruan
Swiss merupakan salah satu negara
maju yang dinilai sukses dalam mengembangkan sistem pendidikan sekolah
kejuruan. Sistem pendidikan kejuruan di Swiss memungkinan bagi para siswanya
untuk sejak dini sudah dapat menentukan arah / pilihan tentang bidang pekerjaan
yang akan ditekuninya di masa yang akan datang. Sekolah kejuruan, secara khusus
diproyeksikan bagi anak anak yang berminat untuk memasuki pasar tenaga kerja,
segera selepas dari sekolah.
Keunikan dari penyelenggaraan sekolah kejuruan di
Swiss terletak pada mekanisme belajar mengajarnya. Dalam kaitan ini, siswa
sekolah kejuruan diwajibkan untuk mengikuti kegiatan belajar di kelas, cukup
satu hari dalam setiap minggunya dan selebihnya mereka akan terlibat pada
kegiatan kerja praktek secara langsung di Industri. Dengan demikian, pada saat
tamat sekolah, siswa benar benar siap untuk memasuki pasar tenaga kerja atau
menciptakan lapangan kerja sendiri secara mandiri.
Pengelolaan sekolah kejuruan
secara khusus dikoordinasikan bersama antara Pemerintah Canton dan Federal.
Pada tingkat Federal, Pemerintah membentuk Office for Professional Education
and Technology (OPET) yang merupakan bagian dari the State Secretariat for
Economic Affairs - Staatssekretariat für Wirtschaft (SECO). Keputusan untuk
menetapkan SECO cq OPET sebagai koordinator penanganan sekolah kejuruan,
dilakukan dengan pertimbangan bahwa output dari kegiatan sekolah dimaksud
diharapkan dapat mendukung kemajuan ekonomi Swiss secara langsung. Karena itu,
guna meningkatkan daya saing lulusan sekolah kejuruan Swiss di pasar global,
maka Pemerintah memandang perlu untuk menciptakan kebijakan yang saling
bersinergi antara kebijakan pendidikan dan kebijakan ekonomi, terutama dalam
menanggapi trend permintaan pasar tenaga kerja yang sangat dinamis. Dalam
kaitan ini, kurikulum sekolah kejuruan di Swiss senantiasa disesuaikan
mengikuti perkembangan yang terjadi di dalam dunia industri di berbagai sektor.
DAFTAR PUSTAKA
http://wartasejarah.blogspot.co.id/2015/06/kemajuan-dan-sistem-pendidikan-di-swiss.html
http://www.kemlu.go.id/bern/Pages/TipsOrIndonesiaGlanceDisplay.aspx?IDP=1&l=id
Heatwole, Charles. 2008. Encarta Encyclopedia: Switzerland. Redmond, WA:
Microsoft Corporation Megawangi, Ratna. 2004. Pendidikan Karakter: Solusi yang
Tepat untuk Membangun Bangsa.
Depok: Indonesia Heritage Foundation
Swiss sudah sejak lama
menjadi pusat pendidikan. Sistem pendidikan modern Swiss menjadi yang
terbaik di dunia. Angka buta huruf di Swiss adalah 0%. Pendidikan di
Swiss banyak dipengaruhi oleh sejarahnya. Pendidikan agama yang
diterapkan di Swiss dipengaruhi oleh John Calvin yang datang ke negara
ini tahun 1536. Pendidikan Swiss yang mengutamakan ekspresi individu
(individual self expression) murid-muridnya dipengaruhi oleh seorang
filsuf ternama di Swiss pada abad pertengahan 18, Jean Jacques Rousseau.
Johann
Pestalozzi, seorang yang merupakan pejuang pendidikan, turut memberikan
pengaruh besar bagi sistem pendidikan Swiss. Johann Pestalozzi
menekankan bahwa anak-anak sebaiknya belajar dari pengalaman mereka
sendiri. Seorang psikolog Swiss, Jean Piaget, turut berperan dalam
menerapkan konsep kemampuan belajar dan kebiasaan anak-anak dalam sistem
pendidikan di Swiss.
Pemerintah Swiss sangat mengutamakan pendidikan warganya. Jika ada enam
orang warganya yang mengajukan untuk sekolah, pemerintah Swiss akan
membangun sekolah dan menyediakan guru untuk mereka beserta fasilitas
lengkap. Hal ini berlaku bagi setiap warga negaranya, tidak peduli ras
atau agama mereka. Sekolah-sekolah negara di Swiss tidak dikenakan
biaya. Setiap sekolah di masing-masing canton (wilayah bagian negara)
menggunakan bahasa resmi yang biasa digunakan warga setempat. Siswa juga
diwajibkan mempelajari bahasa negara
Amazing Offers: http://bit.ly/cheap-gadgets
kedua untuk meningkatkan rasa kebangsaan mereka. Pengelolaan sektor pendidikan di Swiss merupakan kewenangan Pemerintah daerah (Kanton). Pasal 62 Konsititusi Swiss antara lain memberikan mandat penuh pada setiap Kanton untuk mengelola sistem pendidikan dasar dan menengah di wilayahnya masing-masing secara mandiri, termasuk di dalam penyusunan kurikulum, penentuan anggaran pendidikan serta kebijakan dibidang pelaksanaan proses belajar mengajar. Sementara pada jenjang pendidikan tinggi, pengelolaannya dikoordinasikan bersama antara Pemerintah Canton dan Federal. Meskipun bersifat desentralisasi, kualitas pendidikan di Swiss pada umumnya tetap terjaga baik dan homogen antara satu canton dengan lainnya. Swiss merupakan satu negara maju yang menjalankan wajib belajar sembilan tahun bagi seluruh penduduknya. A. Jenjang Pendidikan Di Swiss Dapat Dibagi Menjadi : 1) Pendidikan Pra-sekolah/taman kanak-kanak v Pendidikan dasar wajib 8-9 tahun/compulsary education (yang meliputi elementery school dan lower secondary education) v Pendidikan menengah tingkat atas/upper secondary education v Pendidikan tinggi/tertiary education. Pasal 62 Konstitusi Swiss menyebutkan bahwa setiap warga negara Swiss wajib mengikuti jenjang pendidikan dasar 8-9 tahun. Pendidikan dasar dimulai pada saat anak berusia berusia 6 atau 7 tahun, dengan tanpa dipungut biaya. Pendidikan dasar wajib meliputi dua bagian yaitu : elementary school yang bisa ditempuh selama 4-6 tahun, tergantung dari sistem yang diterapkan di masing-masing kanton dan lower secondary education, yang dapat ditempuh selama 3-4 tahun, tergantung dari sistem yang diterapkan di masing-masing kanton. Untuk jenjang pendidikan menengah tingkat atas/upper secondary education, setiap warga Negara Swiss boleh menentukan pilihan untuk melanjutkan studinya, baik ke jenjang Sekolah Menengah Atas atau Gymnasium selama 4 (empat) tahun untuk seterusnya melanjutkan ke Perguruan Tinggi atau langsung terjun ke dunia kerja sambil mendapatkan teori tentang pekerjaan mereka di Sekolah Kejuruan. Semua siswa kejuruan berstatus pegawai magang di industri yang mempunyai kontrak khusus dengan masing – masing sekolah. Jadi, setiap siswa di Swiss yang telah selesai menempuh pendidikan dasar 9 (sembilan) tahun dapat langsung terjun ke dunia kerja. Mereka bekerja selama 3 (tiga) hari dalam seminggu dan belajar di Sekolah Kejuruan selama 2 (dua) hari dalam seminggu. Dengan demikian siswa dapat memperoleh pemahaman langsung dari pengetahuan yang diperolehnya di Sekolah Kejuruan. Adapun biaya pendidikan di Sekolah Kejuruan ditanggung sebagian besar oleh pemerintah setempat (kanton), pemerintah pusat Swiss, dan industri tempat mereka bekerja, sehingga siswa tidak dikenakan biaya apapun. Setelah tiga atau empat tahun menempuh pendidikan di Sekolah Kejuruan, siswa dapat melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi atau langsung terjun ke dunia kerja. Pemerintah Federal Swiss, setiap tahun mengalokasikan dana khusus untuk kerjasama internasional di bidang pendidikan dan penelitian. Selain itu Swiss juga menyelenggarakan program beasiswa bagi negara-negara berkembang, untuk jentang pendidikan tinggi. Dengan bergabungnya Swiss ke dalam wilayah Schengen, sejak 12 Desember 2008, kesempatan bagi tenaga kerja dari kawasan Uni Eropa maupun dari luar kawasan Uni Eropa untuk bekerja di Swiss semakin terbuka lebar. Saat ini, Swiss semakin berkonsentrasi terhadap pengembangan riset dan teknologi, untuk itu Swiss semakin membutuhkan tenaga kerja, baik lokal maupun asing dengan kompetensi tinggi untuk mengembangkan bidang riset dan teknologi di Swiss. Mulai tahun 2009, Pemerintah Swiss akan mempermudah pemberian izin kerja bagi mahasiswa asing yang ingin tinggal di Swiss setelah menyelesaikan pendidikannya. Mahasiswa dari luar Uni Eropa dan dari kawasan Uni Eropa diperbolehkan mengajukan izin tinggal dengan dasar mencari pekerjaan maupun menempuh pendidikan lanjutan. Izin tinggal jangka pendek akan diberikan bagi lulusan Universitas yang bekerja di bidang penelitian atau aplikasi teknologi baru. Selain itu, Swiss juga terus berusaha untuk semakin meningkatkan competitiveness yang telah diakui secara internasional. Dalam upaya itu, pemerintah federal akan meningkatkan anggaran untuk bidang Pendidikan, Penelitian dan Pembaharuan ( Education, Research and Innovation/ERI) pada tahun fiskal 2008-2011. ERI merupakan strategi yang sangat penting bagi pemerintah federal untuk meningkatkan pembangunan sosial dan kemakmuran di Swiss. B. Sistem Koordinasi Swiss tidak memiliki Kementrian Pendidikan pada tingkat federal. Staatssekretariat für Bildung und Forschung (SBF) / The State Secretariat for Education and Research adalah Special Agency dibawah Kementerian Dalam Negeri yang bertanggungjawab untuk mengkoordinasikan penanganan bidang pendidikan, baik ditingkat nasional maupun internasional. Konferensi Menteri Pendidikan Tingkat Kanton dan Pertemuan antar Rektor Universitas serta Konferensi antar Universitas merupakan forum forum pertemuan yang selama ini dipergunakan oleh para kanton untuk saling berkoordinasi dalam mengembangkan sistem pendidikan di wilayahnya masing-masing. Forum-forum tersebut sekaligus juga merupakan wahana untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat, dalam rangka menjaga agar mutu pendidikan di Swiss tetap berada dalam standar yang sama, dengan kualitas yang tinggi dan memenuhi standard internasional. Swiss merupakan salah satu negara penandatangan the Bologna Declaration tahun 1999. The Bologna Declaration adalah kesepakan harmonisasi sistem dan kualitas pendidikan tinggi di Eropa yang ditandatangani oleh 45 negara (termasuk Swiss dan Liectenstein) dengan tujuan untuk memfasilitasi transfer antar mahasiswa dan pencari kerja di lingkungan negara penandatangan berkaitan dengan tingginya intensitas lalu lintas manusia di kawasan Eropa Barat, Tengah dan Timur. The Bologna Declaration memberikan gudelines pada masing masing negara pihak tentang penyesuaian penyesuaian yang harus dilakukan sehingga kualitas pendidikan di semua negara anggota berada dalam level yang sama tinggi. C. Pengelolaan Sekolah Kejuruan Swiss merupakan salah satu negara maju yang dinilai sukses dalam mengembangkan sistem pendidikan sekolah kejuruan. Sistem pendidikan kejuruan di Swiss memungkinan bagi para siswanya untuk sejak dini sudah dapat menentukan arah / pilihan tentang bidang pekerjaan yang akan ditekuninya di masa yang akan datang. Sekolah kejuruan, secara khusus diproyeksikan bagi anak anak yang berminat untuk memasuki pasar tenaga kerja, segera selepas dari sekolah. Keunikan dari penyelenggaraan sekolah kejuruan di Swiss terletak pada mekanisme belajar mengajarnya. Dalam kaitan ini, siswa sekolah kejuruan diwajibkan untuk mengikuti kegiatan belajar di kelas, cukup satu hari dalam setiap minggunya dan selebihnya mereka akan terlibat pada kegiatan kerja praktek secara langsung di Industri. Dengan demikian, pada saat tamat sekolah, siswa benar benar siap untuk memasuki pasar tenaga kerja atau menciptakan lapangan kerja sendiri secara mandiri. Pengelolaan sekolah kejuruan secara khusus dikoordinasikan bersama antara Pemerintah Canton dan Federal. Pada tingkat Federal, Pemerintah membentuk Office for Professional Education and Technology (OPET) yang merupakan bagian dari the State Secretariat for Economic Affairs - Staatssekretariat für Wirtschaft (SECO) . Keputusan untuk menetapkan SECO cq OPET sebagai koordinator penanganan sekolah kejuruan, dilakukan dengan pertimbangan bahwa output dari kegiatan sekolah dimaksud diharapkan dapat mendukung kemajuan ekonomi Swiss secara langsung. Karena itu, guna meningkatkan daya saing lulusan sekolah kejuruan Swiss di pasar global, maka Pemerintah memandang perlu untuk menciptakan kebijakan yang saling bersinergi antara kebijakan pendidikan dan kebijakan ekonomi, terutama dalam menanggapi trend permintaan pasar tenaga kerja yang sangat dinamis. Dalam kaitan ini, kurikulum sekolah kejuruan di Swiss senantiasa disesuaikan mengikuti perkembangan yang terjadi di dalam dunia industri di berbagai sektor.
Amazing Offers: http://bit.ly/cheap-gadgets
Swiss sudah sejak lama
menjadi pusat pendidikan. Sistem pendidikan modern Swiss menjadi yang
terbaik di dunia. Angka buta huruf di Swiss adalah 0%. Pendidikan di
Swiss banyak dipengaruhi oleh sejarahnya. Pendidikan agama yang
diterapkan di Swiss dipengaruhi oleh John Calvin yang datang ke negara
ini tahun 1536. Pendidikan Swiss yang mengutamakan ekspresi individu
(individual self expression) murid-muridnya dipengaruhi oleh seorang
filsuf ternama di Swiss pada abad pertengahan 18, Jean Jacques Rousseau.
Johann
Pestalozzi, seorang yang merupakan pejuang pendidikan, turut memberikan
pengaruh besar bagi sistem pendidikan Swiss. Johann Pestalozzi
menekankan bahwa anak-anak sebaiknya belajar dari pengalaman mereka
sendiri. Seorang psikolog Swiss, Jean Piaget, turut berperan dalam
menerapkan konsep kemampuan belajar dan kebiasaan anak-anak dalam sistem
pendidikan di Swiss.
Pemerintah Swiss sangat mengutamakan pendidikan warganya. Jika ada enam
orang warganya yang mengajukan untuk sekolah, pemerintah Swiss akan
membangun sekolah dan menyediakan guru untuk mereka beserta fasilitas
lengkap. Hal ini berlaku bagi setiap warga negaranya, tidak peduli ras
atau agama mereka. Sekolah-sekolah negara di Swiss tidak dikenakan
biaya. Setiap sekolah di masing-masing canton (wilayah bagian negara)
menggunakan bahasa resmi yang biasa digunakan warga setempat. Siswa juga
diwajibkan mempelajari bahasa negara kedua untuk meningkatkan rasa
kebangsaan mereka.
Pengelolaan sektor pendidikan di Swiss merupakan kewenangan Pemerintah
daerah (Kanton). Pasal 62 Konsititusi Swiss antara lain memberikan
mandat penuh pada setiap Kanton untuk mengelola sistem pendidikan dasar
dan menengah di wilayahnya masing-masing secara mandiri, termasuk di
dalam penyusunan kurikulum, penentuan anggaran pendidikan serta
kebijakan dibidang pelaksanaan proses belajar mengajar.
Sementara pada jenjang pendidikan tinggi, pengelolaannya
dikoordinasikan bersama antara Pemerintah Canton dan Federal. Meskipun
bersifat desentralisasi, kualitas pendidikan di Swiss pada umumnya tetap
terjaga baik dan homogen antara satu canton dengan lainnya. Swiss
merupakan satu negara maju yang menjalankan wajib belajar sembilan tahun
bagi seluruh penduduknya.
A. Jenjang Pendidikan Di Swiss Dapat Dibagi Menjadi :
1) Pendidikan Pra-sekolah/taman kanak-kanak
v Pendidikan dasar wajib 8-9 tahun/compulsary education (yang meliputi
elementery school dan lower secondary education)
v Pendidikan menengah tingkat atas/upper secondary education
v Pendidikan tinggi/tertiary education.
Pasal 62 Konstitusi Swiss menyebutkan bahwa setiap warga negara Swiss
wajib mengikuti jenjang pendidikan dasar 8-9 tahun. Pendidikan dasar
dimulai pada saat anak berusia berusia 6 atau 7 tahun, dengan tanpa
dipungut biaya. Pendidikan dasar wajib meliputi dua bagian yaitu :
elementary school yang bisa ditempuh selama 4-6 tahun, tergantung dari
sistem yang diterapkan di masing-masing kanton dan lower secondary
education, yang dapat ditempuh selama 3-4 tahun, tergantung dari sistem
yang diterapkan di masing-masing kanton.
Untuk jenjang pendidikan menengah tingkat atas/upper secondary
education, setiap warga Negara Swiss boleh menentukan pilihan untuk
melanjutkan studinya, baik ke jenjang Sekolah Menengah Atas atau
Gymnasium selama 4 (empat) tahun untuk seterusnya melanjutkan ke
Perguruan Tinggi atau langsung terjun ke dunia kerja sambil mendapatkan
teori tentang pekerjaan mereka di Sekolah Kejuruan. Semua siswa kejuruan
berstatus pegawai magang di industri yang mempunyai kontrak khusus
dengan masing – masing sekolah. Jadi, setiap siswa di Swiss yang telah
selesai menempuh pendidikan dasar 9 (sembilan) tahun dapat langsung
terjun ke dunia kerja. Mereka bekerja selama 3 (tiga) hari dalam
seminggu dan belajar di Sekolah Kejuruan selama 2 (dua) hari dalam
seminggu.
Dengan demikian siswa dapat memperoleh pemahaman langsung dari
pengetahuan yang diperolehnya di Sekolah Kejuruan. Adapun biaya
pendidikan di Sekolah Kejuruan ditanggung sebagian besar oleh pemerintah
setempat (kanton), pemerintah pusat Swiss, dan industri tempat mereka
bekerja, sehingga siswa tidak dikenakan biaya apapun. Setelah tiga atau
empat tahun menempuh pendidikan di Sekolah Kejuruan, siswa dapat
melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi atau langsung terjun ke dunia
kerja.
Pemerintah Federal Swiss, setiap tahun mengalokasikan dana khusus untuk
kerjasama internasional di bidang pendidikan dan penelitian. Selain itu
Swiss juga menyelenggarakan program beasiswa bagi negara-negara
berkembang, untuk jentang pendidikan tinggi.
Dengan bergabungnya Swiss ke dalam wilayah Schengen, sejak 12 Desember
2008, kesempatan bagi tenaga kerja dari kawasan Uni Eropa maupun dari
luar kawasan Uni Eropa untuk bekerja di Swiss semakin terbuka lebar.
Saat ini, Swiss semakin berkonsentrasi terhadap pengembangan riset dan
teknologi, untuk itu Swiss semakin membutuhkan tenaga kerja, baik lokal
maupun asing dengan kompetensi tinggi untuk mengembangkan bidang riset
dan teknologi di Swiss.
Mulai tahun 2009, Pemerintah Swiss akan mempermudah pemberian izin
kerja bagi mahasiswa asing yang ingin tinggal di Swiss setelah
menyelesaikan pendidikannya. Mahasiswa dari luar Uni Eropa dan dari
kawasan Uni Eropa diperbolehkan mengajukan izin tinggal dengan dasar
mencari pekerjaan maupun menempuh pendidikan lanjutan. Izin tinggal
jangka pendek akan diberikan bagi lulusan Universitas yang bekerja di
bidang penelitian atau aplikasi teknologi baru.
Selain itu, Swiss juga terus berusaha untuk semakin meningkatkan
competitiveness yang telah diakui secara internasional. Dalam upaya itu,
pemerintah federal akan meningkatkan anggaran untuk bidang Pendidikan,
Penelitian dan Pembaharuan ( Education, Research and Innovation/ERI)
pada tahun fiskal 2008-2011. ERI merupakan strategi yang sangat penting
bagi pemerintah federal untuk meningkatkan pembangunan sosial dan
kemakmuran di Swiss.
B. Sistem Koordinasi
Swiss tidak memiliki Kementrian Pendidikan pada tingkat federal.
Staatssekretariat für Bildung und Forschung (SBF) / The State
Secretariat for Education and Research adalah Special Agency dibawah
Kementerian Dalam Negeri yang bertanggungjawab untuk mengkoordinasikan
penanganan bidang pendidikan, baik ditingkat nasional maupun
internasional.
Konferensi Menteri Pendidikan Tingkat Kanton dan Pertemuan antar Rektor
Universitas serta Konferensi antar Universitas merupakan forum forum
pertemuan yang selama ini dipergunakan oleh para kanton untuk saling
berkoordinasi dalam mengembangkan sistem pendidikan di wilayahnya
masing-masing. Forum-forum tersebut sekaligus juga merupakan wahana
untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat, dalam rangka menjaga agar
mutu pendidikan di Swiss tetap berada dalam standar yang sama, dengan
kualitas yang tinggi dan memenuhi standard internasional.
Swiss merupakan salah satu negara penandatangan the Bologna Declaration
tahun 1999. The Bologna Declaration adalah kesepakan harmonisasi sistem
dan kualitas pendidikan tinggi di Eropa yang ditandatangani oleh 45
negara (termasuk Swiss dan Liectenstein) dengan tujuan untuk
memfasilitasi transfer antar mahasiswa dan pencari kerja di lingkungan
negara penandatangan berkaitan dengan tingginya intensitas lalu lintas
manusia di kawasan Eropa Barat, Tengah dan Timur. The Bologna
Declaration memberikan gudelines pada masing masing negara pihak tentang
penyesuaian penyesuaian yang harus dilakukan sehingga kualitas
pendidikan di semua negara anggota berada dalam level yang sama tinggi.
C. Pengelolaan Sekolah Kejuruan
Swiss merupakan salah satu negara maju yang dinilai sukses dalam
mengembangkan sistem pendidikan sekolah kejuruan. Sistem pendidikan
kejuruan di Swiss memungkinan bagi para siswanya untuk sejak dini sudah
dapat menentukan arah / pilihan tentang bidang pekerjaan yang akan
ditekuninya di masa yang akan datang. Sekolah kejuruan, secara khusus
diproyeksikan bagi anak anak yang berminat untuk memasuki pasar tenaga
kerja, segera selepas dari sekolah.
Keunikan dari penyelenggaraan sekolah kejuruan di Swiss terletak pada
mekanisme belajar mengajarnya. Dalam kaitan ini, siswa sekolah kejuruan
diwajibkan untuk mengikuti kegiatan belajar di kelas, cukup satu hari
dalam setiap minggunya dan selebihnya mereka akan terlibat pada kegiatan
kerja praktek secara langsung di Industri. Dengan demikian, pada saat
tamat sekolah, siswa benar benar siap untuk memasuki pasar tenaga kerja
atau menciptakan lapangan kerja sendiri secara mandiri.
Pengelolaan sekolah kejuruan secara khusus dikoordinasikan bersama
antara Pemerintah Canton dan Federal. Pada tingkat Federal, Pemerintah
membentuk Office for Professional Education and Technology (OPET) yang
merupakan bagian dari the State Secretariat for Economic Affairs -
Staatssekretariat für Wirtschaft (SECO) . Keputusan untuk menetapkan
SECO cq OPET sebagai koordinator penanganan sekolah kejuruan, dilakukan
dengan pertimbangan bahwa output dari kegiatan sekolah dimaksud
diharapkan dapat mendukung kemajuan ekonomi Swiss secara langsung.
Karena itu, guna meningkatkan daya saing lulusan sekolah kejuruan Swiss
di pasar global, maka Pemerintah memandang perlu untuk menciptakan
kebijakan yang saling bersinergi antara kebijakan pendidikan dan
kebijakan ekonomi, terutama dalam menanggapi trend permintaan pasar
tenaga kerja yang sangat dinamis. Dalam kaitan ini, kurikulum sekolah
kejuruan di Swiss senantiasa disesuaikan mengikuti perkembangan yang
terjadi di dalam dunia industri di berbagai sektor.
Amazing Offers: http://bit.ly/cheap-gadgets
Amazing Offers: http://bit.ly/cheap-gadgets
Tidak ada komentar:
Posting Komentar